Impian para pemuda Indonesia akan wadah atau medium seni digital telah diwujudkan dengan Chrome Open Spaces, gerakan street art digital pertama di Indonesia yang direalisasikan melalui teknologi HTML5 milik Google Chrome melalui website openspaces.co.id. Dipilih sembilan terbaik dari ribuan karya street art di galeri digital Chrome Open Spaces, untuk menghidupkan kembali dinding-dinding di Jakarta dan Bandung sebagai street art ala Google Chrome.
Hasil karya seniman visual Indonesia, Darbotz, menjadi dinding pertama yang ditampilkan dan direalisasikan melalui Chrome Open Spaces di jalan Panglima Polim. Untuk sembilan karya terbaik yang tersebar di Jakarta dan Bandung sendiri melalui tahap seleksi yang cukup ketat. Dari ribuan karya yang terkumpul di openspaces.co.id, dinilai dan ditentukan oleh para pengguna dan pengunjung situs serta ditinjau kembali oleh para juri yang diwakili Darbotz (seniman), Farah Wardhani (kurator) dan David ‘Naif’ Bayu (pekerja seni, musisi).
Krisna Zulkarnain selaku Country Marketing Manager Google Indonesia mengatakan bahwa setelah melihat karya-karya yang masuk, ia merasa seni street art di Indonesia akan berkembang secara positif dengan pelopor-pelopor seni yang terus menunjukan kreatifitas dan kebebasan berpikir.
Proses pembuatan karya-karya yang telah berhasil dilukis di sejumlah tembok di Jakarta dan Bandung dapat dilihat di akun G+ Google Indonesia dengan alamat website : https://plus.google.com/+GoogleIndonesia/posts
Selamat menikmati karya anak bangsa! (Debora Thea)