Kalau ngobrol soal topik-topik ini, mereka pasti betah berlama-lama bersama kamu.
Pekerjaan
Perempuan terkadang memang membicarakan pekerjaan, tapi sudut pandangnya berbeda. Kalau perempuan, mungkin pembicaraannya lebih banyak ke persoalan hubungan personal dengan rekan kerjanya, entah itu dengan teman atau bosnya, tapi kaum laki-laki lebih ke persoalan teknik, dan kesuksesan mereka dalam memecahkan persoalan. Jarang sekali laki-laki yang membicarakan hubungan personalnya dengan rekan-rekan kantor kepada lawan bicaranya.
Olahraga
Pria senang dengan semua hal yang berbau kompetisi, itu sebabnya mereka suka sekali dengan olahraga. Meski mungkin mereka tidak melakukan olahraga tersebut, tapi mereka adalah penonton sekaligus pengamat yang baik. Itu sebabnya, bagi pecinta sepak bola, misalnya, mereka lebih hafal urutan para pemain Manchester United, plus pelatihnya, daripada nama pasangan temannya.
Mobil, mesin, teknologi
Tak bisa dipungkiri persepsi laki-laki dan perempuan itu berbeda. Laki-laki menyukai benda, sedangkan perempuan menyukai orang. Menurut Allan dan Barbara Pease dalam bukunya Sillyman from Mars, Pitywoman from Venus, tes yang dilakukan terhadap daya ingat anak laki-laki dan perempuan menunjukkan, anak perempuan mengingat orang- orang dan emosi mereka, sedangkan anak laki-laki lebih cenderung mengingat benda- benda dan bentuknya. Enggak herankan mengapa mereka bisa larut dalam obrolan yangpanjang ketika membicarakan mobil atau mesin daripada ngobrol dengan kamu yang mungkin materinya lebih banyak soal perasaan dan hubungan kalian berdua.
Hobi
Bagi yang hobi travelling, misalnya, topik pembicaraan biasanya seputar tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi, pengalaman mereka di sana, dan sebagainya. Dan biasanya, mereka lebih detil menerangkan lokasi, jarak tempuh, dan hal-hal yang berhubungan dengan teknis.
Seks
Mereka tidak terlalu suka membicarakan ‘urusan seks’ kepada teman-temannya. Alih-alih terbuka soal seks, mereka lebih suka melontarkan joke berbau porno ketika menyinggung atau membicarakan soal seks. Berbeda dengan kita yang bisa leluasa membicarakan masalah tersebut secara detil. (Ika Nurul Syifaa)